Jumat, 15 April 2011

GAGASAN - GAGASAN KEKUASAAN JAWA.

GAGASAN - GAGASAN KEKUASAAN JAWA Menurut Budiardjo,(1991 : 44-52).Untuk menjelaskan Kekuasaan dalam pandangan jawa kita dapat memahaminya lebih dahulu pandangan eropa modern. Gagasan-gasan Jawa dalam pandang eropa dapat di bagi dalam pandangan kekuaasaan yang berhubungan degan ; 1). Kekuasaan itu Abtrak : Kekuasaan adalah kata yang biasa di gunakan untuk menerangan suatu hubungan atau lebih seperti kata - kata kewibawahan atau keabsahan maka kekuasaan adalah abstrak suatu rumusan untuk interakski sosial tertentu yang kebetulan sedang diamati.Jadi kekuasaan ada dalam berbagai macam keadaan dan dimana sebagian orang kelihatan patuh pada kemauan orang lain baik dengan sukarelah maupun tidak. 2).Sumber-sumber kekuasaan bersifat heterogen : Kekuasaan yang besifat heterogen berhubungan dengan materi seperti jabatan, kekayaan, organisasi, jumlah penduduk dan lain sebagainya. Jadi dengan kekuasaan yang bersifat heterogen dapat mempengaruhi kebijakan atau tingka laku dalam suatu masyarakat bangsa dan negara. 3). Akumulasi kekuasaan tidak ada batasan - batasan yang iheren : Akumulasi kekuasaan yang tak terbatas di peroleh dengan penguasan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga pengaruhnya pada keseluruhan aspek yang berhubungan sangat luas dengan aspek-aspek yang lain yang bersifat iheren dan 4). Dari segi moral kekuasaan itu bersifat ganda : Kekuasaan di di dapat dari sumber- sumber yang heterogen.Sifat heterogen ini telah memberikan tekanan kepada pentingnya dan rumitnya suatu masalah yang terus menjadi pemikiran para ahli teori politik. Pemikiran kekuasaan di atas pada dasarnya sangat luas dan berhubungan dengan budaya pemikiran barat atas dasar itu lahirlah sebuah singkronisasi riil pemikiran kekuasaan jawa secara riil terdiri dari; 1). Kekuasan itu kongkrit : Ini adalah dasar pemikiran pertama dan pokok dari pemikiran politik jawa.Kekuasaan itu ada dan terlepas dari orang yang mungkin mempergunakannya.Kekuasaan bukan suatu anggapan teoretis melainkan suatu realitas yang benar - benar ada. Kekuasaan adalah daya yang tidak dapat di rabah,penuh misteri dan yang bersifat ketuhanan yang menghidupkan seluruh alam semesta.Kekuasaan terwujud dalam aspek dunia alami,pada batu,kayu awan dan api tetapi tidak di nyatakan secara murni dalam misteri pokok kehidupan yaitu proses generasi dan regenerasi.Dalam pemikiran tradisional jawa tidak ada garis batas yang tegas antara zat organis dan zat inorganis karena segalah sesuatu di topang dengan kekuasaan sama yang tidak kelihatan.Konsep yang menyatakan bahwa seluruh kosmos ini di penuhi oleh suatu daya yang tidak berbentuk tetapi selalu kreatif, yang adalah kaitan dasarnya antara kepercayaan animisme dan dinamisme yang terdapat di desa - desa yang ada di jawa dan paham pantaisme yang tinggi yang terdapat di pusat - pusat perkortaan. 2). Kekuasaan itu homogen : Dari konsepsi ini timbuk dari pendapat bahwa kekuasaan itu sama jenis dan sama pulah sumbernya.Kekuasaan di satu orang atau suatu kelompok yang adalah identik dengan kekuasaan yang ada di tangan individu atau kelompok manapun. 3). Jumlah kekuasaan dalam alam semesta selalu tepat : Menurut pandangan orang jawa alam semesta tidak tertabah luas dan tidak pulah bertambah sempit.Demikian pulah jumlah kekuasaan yang terdapat di dalamnya selalu tetap,karena kekuasaan itu ada dengan sendirinya dan bukan merupak hasi dari organisasi,kekayaan,persenjataan dan lain sebagainya dan 4).Kekuasaan tidak mempersoalkan keabsahan : Karena semua kekuasaan berasal dari sumber tunggal yang homogen maka kekuasaan lebih dahulu ada dari pada masalah-masalah baik dan buruk.Menurut cara pikir orang jawa menuntut hak berkuasa berdasarkan sumber - sumber kekuasaan yang berbeda - beda tidak akan ada artinya misalnya mengatakan bahwa kekuasaan yang berdasarkan kekayaan adalah absah sedangkan kekuasaan yang berdasarkan senjata tidak absah.Apakah kekuasaan itu absah atau tidak absah keduanya adalah kekuasaan yang selalu di peroleh dan ada dalam masyarakat. Dari pandangan di atas maka kekuasaan menurut orang jawa di simpulkan bahwa kekuasaan sebagai sesuatu yang kongkrit, homoge, tetap jumlah keseluruhannya dan kekuasaan tidak mimiliki implikasi - implikasi moral yang iheren. DAFTAR PUSTAKA : Miriam Budiardjo,1991,Aneka pemikiran tentang kekuasaan dan Wibawa,Pustaka Sinar Harapan,Cawang Jakarta Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar